Pangkalpinang, Buletinexpres.com — Wakil Ketua DPRD Babel Amri Cahyadi ternyata paling Vocal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat terkait byarpet yang lagi lagi dilakukan oleh PT. PLN Persero UIW Babel terhadap masyarakat.
Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan, karena lagi lagi masyarakat yang harus dibebankan dengan pemberlakuan pemadaman listrik secara bergilir, yang seakan akan tidak ada habisnya, Hal itu tentunya membuat Amri Cahyadi sedikit hilang kepercayaan terhadap PT. PLN Persero UIW Babel.
Amri pun menyinggung PLN, dan mempertanyakan, apakah mesin yang digunakan PLN itu mesin bekas atau baru. Kegamblangan nya itu ia ungkapkan saat hadir di RDP bersama pihak PT. PLN Babel diruang Bamus DPRD Babel, yang dihadiri GM PT. PLN Persero UIW Babel Amris Adnan, Selasa, (01/03/2022)
“Kami ini yang awalnya berbaik sangka, sekarang ini agak sedikit berburuk sangka, apakah mesin yang dikirim dari Riau itu mesin bekas, kalau memang demikian ya kita akan protes ke pusat,” Kata Amri Cahyadi
Diceritakannya, pada pertengahan tahun 2021 saat dirinya berkunjung ke PLN pusat, ia mendapat laporan bahwa cadangan PLN di Babel aman, bahkan PLN di Babel mendapat bantuan mesin dari Riau. Dengan demikian Cadangan daya PLN di Babel lebih dari cukup, bahkan over suplay.
“Saat berkunjung ke PLN pusat pada pertengahan tahun 2021, kita mendapatkan laporan yang disampaikan direksi PLN di pusat, kalau cadangan PLN di Babel aman, kemudian nya lagi kita mendapat laporan bahwa kita mendapat bantuan mesin dari Riau, artinya dengan mendapat bantuan mesin tersebut cadangan PLN sudah bisa dibilang dapat mengantisipasi kondisi listrik pada saat itu,” imbuhnya
Amri pun menginginkan pihak PLN, agar dapat menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat, bahwasanya Asosiasi Tambak Udang Indonesia Nusantara (APTIN) bersedia dan menyetujui, bahwasanya mereka akan mengurangi penggunaan listrik diwaktu waktu tertentu.
“Saya ingin Pak Amris sampaikan secara terbuka, bahwasanya Aptin menyetujui, mereka akan mengurangi penggunaan beban pada waktu jam jam tertentu,” sebutnya
“Ini sebetulnya menyimpulkan RDP pada hari ini, bahwa PLN di Babel lebih pro ke Asosiasi Aptin dari pada ke masyarakat. Mungkin pada tahun 2021 itu cadangan nya cukup, tapi karena permintaan Aptin yang luar biasa akhirnya tidak melihat lagi segi cadangan nya, sehingga berimbas ke masyarakat,” ucap Amri Cahyadi
Sementara merujuk dari ucapan GM PLN UIW Babel pada waktu itu, kata Amri kalau PLN di Babel sudah dirancang sebaik mungkin, dengan demikian tidak ada lagi ketakutan di masyarakat terkait pemadaman listrik.
“Pak GM kan dari awal sudah menyampaikan, kalau kelistrikan di Bangka sudah dirancang sebaik baiknya, mana ada baiknya. Kalau baik stop dulu yang disalurkan kepada perusahaan perusahaan besar, harus dibatasi, dan harus sesuai dengan kondisinya,” cetus Wakil Ketua DPRD Babel Amri Cahyadi.
Amri pun dengan tegas meminta Komisi III berkirim surat ke BPK, untuk mempertanyakan kondisi mesin yang dikirim dari Riau, agar dapat di audit.
“Sebenarnya kita sudah dapat gambaran nya, pertama kondisi mesin yang perlu kita pertanyaan. Dan nanti kita minta Komisi III untuk kirim surat ke BPK termasuk ke pusat juga perlu di audit ini,” tegas Amri
Lain hal dengan Wakil Ketua DPRD Babel Amri Cahyadi, Ketua Komisi III Efredi Efendi ikut mengkritisi PLN Babel, yang dinilai lebih pro ke perusahaan besar seperti tambak udang, karena disebutkannya dari 138 tambak udang hanya 25 yang mengantongi izin, sementara dari hasil survey Komisi III di lapangan semua menggunakan PLN.
“Agar perlu diketahui, saat ini ada 138 tambak udang, dari 138 tambak udang itu, hanya 25 yang memiliki izin, dari hasil kunjungan kerja kami ke beberapa tambak udang, semua menggunakan PLN. Dengan kapasitas yang cukup tinggi, artinya penggunaanya cukup besar,” kata Ketua Komisi III Efredi Efendi
“Bayangkan saja dari 138 tambak udang, yang hektar nya cukup luas, dengan gardu nya yang cukup besar, menggunakan listrik PLN, apakah tidak menjadi beban, sehingga terlalu over kapasitas,” ujar Efredi
Sementara GM PT. PLN Persero UIW Babel Amris Adnan menjelaskan, bahwa permintaan suplai listrik di tambak udang, mereka samakan seperti permintaan di tempat lain
“Kami hadir disini memang untuk melayani rakyat, jadi permintaan untuk tambak udang kami samakan dengan permintaan dari pelanggan pelanggan lain, tapi karena memang dominannya permintaan dari tambak udang, jadi bapak melihatnya seolah olah penyambungan nya banyak ke sana,” jelas GM PLN Amris Adnan
Penulis : Edoy